kenangku akan harumnya
selayak cemara bersebelahan
kampungku jiwaku
terlahir dengan sensasi
elemen api dan air menggerutu
bukan kampungan
tapi anak kampung
kelinci meloncat
terpatung akan bahaya
ayam mengancam
bersama elemen api
menggerutu untuk kebodohan
memaki akan kelakuan
memuji bagai muntahan
bibir semanis palu arit
wahai lambang wanita kembar
begitu indah filosofimu
kalajengking pun tak sanggup menyengatnya
binatang itupun menghilang
langit memendam angan
mimpi yg tak akan pernah tergapai
bintang yg tak lagi berpasukan
bulan sendu
hai api
bersahabatlah denganku
Jakarta
kasur, 8 Februari 2017
11.07 pm
No comments:
Post a Comment