jiwa dan pikiranku diarunginya kali ini
setelah kehilangan sosoknya di kenyataan
seakan duniaku terpenjara didalam kaca
amarah memaksaku memendam
hati yg baikpun berbalik setiap derajat
haruskah aku berlari sekali lagi?
sambil memandangi duniamu
beribu kali rasa ini terpendam
dibiarkan terlena akan jalan manisnya
dicampakkan seakan diludahi
dilihat ibarat pengemis
rasa ini, akupun tak pernah mengerti
daun bersama pohon pun menikmati waktunya
tumbuh,memekar, dan membusuk disetiap musimnya
jika memang waktu yg menjawab
harus berapa lama lagi
menanti harapan yg tak kunjung muncul
menanti suatu genggaman
sebuah kisah kenyamanan
yang tak berujung
dan terpendam dalam tidurku
Jakarta, 27 Desember 2016
kasur apart, 10.55 pm
No comments:
Post a Comment