Friday, October 21, 2016

Jejak Pensil Selanjutnya

Perempuan datang dan pergi dihampir setiap musimnya
Perempuan datang dan pergi dari pesinggahan ternyamannya
Perempuan datang dan pergi mencari jati dirinya

Seakan arus laut menariknya hingga samudra
Biru, kelam, sepi tak ada kehidupan
Ditemani milyaran plankton
Dan hanya ratusan plankton yang dilahap paus

Ada apa dengannya?
Ada apa dengan dunianya?
Haruskah dia tenggelam bersama milyaran plakton?
Yang pada akhirnya mati dilahap paus

Pencarian berlajut hingga dasarnya
Seakan ada suatu tuntutan yg haru diraih
Semakin sepi, gelap ditemani makhluk dasar laut yang muncul satu persatu
Seakan mengemis dipilih

Semakin jauh dari cahaya, dingin, oksigen menipis
Harapan bertemu ikan purba yang legendaris, mencari laksana kesetanan
Panik
Oksigen menipis
Serangan yang tiba-tiba muncul dr dasar laut

Lupa akan bentuk permukaan
Lupa bentuk cahaya
Lupa dunia
Lupa tempat ternyamannya
Pengorbanan seorang perempuan demi kepentingan orang lain
Selalu begitu

Diapun buta dan lupa bahwa dirinya itu indah
Makhluk Tuhan yang paling sempurna
Diciptakan untuk mencinta

Diapun tersadar akan dirinya hampir mati
Berharap ada penyu lewat di tempat segelap itu
Agar bisa membawanya ke permukaan kembali

Cari penyu itu sebelum waktu habis
Terima kasih untuk semuanya
Maafkan aku.

Jakarta, 24 Agustus 2016
Pukul 12.43 AM Apartemen

No comments:

Post a Comment