Friday, October 21, 2016

Jejak Pensil Setelahnya

Hujan turun menyelimuti ibukota
Gelap tapi jauh dari sepi
Gitarku berdiri tegak dipojok kamarku
Tumpukan kertas dan buku yang hanya diam
Seperti aku yang terdiam diselimuti

Bercerita tentang masamu dan masaku
Ketika akan menjadi satu
Yang akhirnya satu

Kamu, yang buatku bangkit
Kamu, yang menyeretku dari kegelapan
Kamu, yang selalu ada
Kamu, yang buatku hidup

Andai bicara itu semudah memetik gitar
Andai memandangmu itu semudah menulis
Andai menyentuhmu itu semudah memotret
Dan andai kamu punyaku selamanya

Jakarta, 21 Juni 2016
Pukul 11:07 PM

No comments:

Post a Comment