Ku berlari tanpa tujuan
Dalam kesepian renunganku
Mencintai sendiri
Diujung penantian tiada akhir
Kemana kmu?
Kemana pelarianku?
Hawa nafsu yg selalu ingin berlari
Terhenti karna paksaan
Ombak itu muncul dikegelapan
Suaranya yg menghujam jantungku
Seakan menenggelamkanku perlahan
Dalam dan semakin jauh dr permukaan
Akupun terpuruk
Terdiam dalam gelap, sepi
Sendiri dan tak bisa bangun lagi
Salahkah aku butuh cahaya cintaku sekali lagi?
Wahai renungan
Terpurukku dibawah bulan purnama
Kebahagiaanpun semudah itu kau renggut dalam sekejap
Alih alih sakit bersama
Wahai malam renunganku
Ribuan malam mendewasakanku
Pagiku mengharu biru
Sedih yg tak berujung
Aku ingin bangkit sekali lagi
Dengan rayuan tanganmu
Kelembutan hatimu
Dan ketulusan sikapmu
Wahai renungan
Tolong aku.
Jakarta, 18 Oktober 2016
Pukul 9.36 PM
No comments:
Post a Comment